Tarian “Jongu’ Pengilar” Sihir Penonton di Kobar Expo 2025 Bawa Sanggar Tunas Anum Raih Juara 1 Terbaik

oleh -1097 Dilihat
MEMUKUAU - Sanggar Seni Budaya Tunas Anum tampil memukau saat menampilkan tari kreasi pesisir Melayu berjudul “Jongu’ Pengilar”
banner 468x60

INDOPOL MEDIA, PANGKALAN BUN – Malam puncak Kobar Expo 2025 menjadi ajang pembuktian bagi Sanggar Seni Budaya Tunas Anum. Melalui tari kreasi pesisir Melayu berjudul “Jongu’ Pengilar”,  mereka berhasil menyihir penonton dan juri hingga akhirnya dinobatkan sebagai Juara 1 Terbaik.

Pertunjukan tersebut bukan sekadar tarian, melainkan perpaduan antara gerak, irama, dan jiwa yang menuturkan kisah kehidupan masyarakat pesisir secara indah dan menyentuh.

banner 700x875

Ketua Sanggar, Wardiman, mengungkapkan bahwa “Jongu’ Pengilar” diciptakan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehidupan para nelayan Melayu yang menggantungkan hidup dari laut.

“Tarian ini menggambarkan perjuangan, doa, dan harapan mereka yang bergantung pada laut. Dari jala yang ditebar hingga hasil yang ditunggu, semua kami tuangkan dalam gerak dan rasa,” ujarnya penuh bangga, 9 Oktober 2025.

Di balik gemerlapnya penampilan itu, terdapat sosok Fikri Haikal, koreografer muda berbakat sekaligus penari utama. Fikri dikenal dengan kemampuannya memadukan elemen tradisional dan modern dalam satu kesatuan yang harmonis.

“Saya ingin penonton merasakan kehidupan nelayan — bukan lewat kata, tapi lewat tarian. Karena setiap gerak punya makna,” tutur Fikri dengan senyum hangat.

Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pelestarian budaya masih menyala di kalangan generasi muda Kotawaringin Barat. Sebagian besar penari merupakan remaja dan pelajar, namun kemampuan mereka menampilkan emosi dan kekuatan dalam setiap gerak menunjukkan kedewasaan berkesenian yang luar biasa.

“Anak-anak muda ini menari dengan hati. Itulah yang membuat penampilan kami terasa hidup,” kata Wardiman dengan nada haru.

Ia juga berharap pemerintah daerah terus memberikan ruang dan dukungan kepada sanggar serta pelaku seni lokal.

“Sanggar seperti kami adalah penjaga budaya. Jika diberikan perhatian dan kesempatan, kami bisa terus menciptakan karya yang memperkenalkan identitas daerah ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Lewat “Jongu’ Pengilar”, Sanggar Tunas Anum berhasil membuktikan bahwa seni yang dibawakan dengan jiwa mampu menembus batas panggung dan menyentuh hati siapa pun yang menyaksikannya. (YI)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.