PANGKALAN BUN – Di balik gemuruh industri tambang di Kalimantan Tengah, terdapat kisah seorang pengusaha tangguh, Kuncoro Candra Winata, yang terus berjuang menciptakan perubahan meski harus melewati berbagai rintangan.
Perjalanan hidup Kuncoro adalah cerminan dari keteguhan hati dan keyakinan pada niat baik. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Senin 9 Desember 2024 ia berbagi cerita perjuangannya yang penuh lika-liku di Kalimantan.
“Saya datang ke Kalimantan Tengah dengan niat tulus untuk bekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Kuncoro.
Keinginannya sederhana, yaitu membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Namun, di balik niat baiknya, ia kerap menghadapi tantangan berat, termasuk ancaman terhadap keselamatannya.
Meski demikian, Kuncoro tetap teguh. Baginya, setiap ujian adalah proses untuk menempa diri. “Saya belum merasa berhasil, tapi saya selalu ingin melihat orang lain senang. Itu sudah cukup menjadi motivasi saya,” katanya.
Prinsip ini ia pegang erat meski harus berhadapan dengan tekanan dari berbagai pihak. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah kendala dalam regulasi dan sosial.
Dalam salah satu proyek besarnya, Kuncoro sempat terhenti karena lisensi usahanya berada dalam ketidakpastian. Namun, ia memilih untuk tidak menyerah. “Setiap rintangan pasti ada jalan keluarnya. Saya percaya, jika kita fokus pada niat baik, hasilnya akan mengikuti,” tuturnya.
Di tengah badai masalah, Kuncoro selalu mengutamakan dialog dengan masyarakat dan pihak berwenang. Ia percaya bahwa komunikasi adalah kunci untuk menciptakan kesepahaman.
“Saya hanya ingin meninggalkan sesuatu yang berarti bagi daerah ini. Bukan sekadar keuntungan, tapi kebermanfaatan,” tambahnya.
Kuncoro juga berharap masyarakat dapat memahami niat tulusnya. Menurutnya, kesuksesan sejati adalah ketika manfaat dari usaha dapat dirasakan oleh banyak orang. “Keberhasilan itu harus dirayakan bersama, bukan hanya untuk kepentingan pribadi,” ungkapnya dengan optimis.
Kisah Kuncoro Candra Winata adalah bukti bahwa perjuangan dengan niat baik tidak pernah sia-sia. Di tengah berbagai rintangan, ia terus melangkah dengan visi besar: membangun Kalimantan Tengah yang lebih baik dan meninggalkan warisan berharga bagi generasi mendatang. (ya)
