INDOPOL MEDIA, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Sabtu (27/9). Acara ini menjadi ajang penghormatan bagi dedikasi para Bunda PAUD sekaligus momentum memperkuat sinergi dalam mewujudkan layanan pendidikan anak usia dini yang merata dan berkualitas di seluruh Bumi Tambun Bungai.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam laporannya menegaskan pentingnya PAUD sebagai pondasi pembangunan sumber daya manusia. Ia menekankan bahwa investasi pendidikan sejak dini adalah kunci agar generasi muda mampu bersaing di era global.
“PAUD adalah bagian penting dalam pengembangan SDM. Karena itu, kami mendukung penuh program Wajib Belajar 13 Tahun, mulai dari prasekolah hingga SMA sederajat. Tambahan satu tahun prasekolah ini adalah bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin hak pendidikan yang setara dan bermutu,” tegas Reza.
Sementara itu, Bunda PAUD Provinsi Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, yang membuka acara secara resmi, menegaskan bahwa predikat Bunda PAUD bukan hanya simbol, melainkan amanah yang dijalankan dengan cinta dan sukarela.
“Bunda PAUD adalah lokomotif dalam mendorong semua elemen masyarakat membangun layanan PAUD berkualitas. Apresiasi ini bukan sekadar ajang lomba, tapi wadah untuk memotivasi, berbagi inovasi, dan memperkuat kolaborasi antara Bunda PAUD, Pokja, serta seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, melalui sambutan yang dibacakan Plt. Sekda Leonard S. Ampung, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para Bunda PAUD. Menurutnya, peran mereka sangat strategis dalam mendampingi anak sejak usia dini.
“Bunda PAUD adalah motor penggerak kesadaran masyarakat tentang pentingnya PAUD. Kualitas layanan PAUD akan menjadi fondasi Generasi Emas 2045. Karena itu, program wajib belajar satu tahun pra-sekolah harus kita jalankan bersama dengan komitmen penuh,” pesan Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Bunda PAUD untuk memperluas akses pendidikan, meningkatkan kompetensi pendidik, hingga mendorong pemenuhan gizi anak agar terbebas dari stunting.
“Masa depan Kalimantan Tengah bahkan masa depan Indonesia ditentukan oleh bagaimana kita menyiapkan anak-anak kita hari ini,” tandasnya. (suf)
