INDOPOL MEDIA, KAPUAS – Di era modern, masih ada warga Kapuas yang harus mengandalkan air sungai untuk minum dan mandi. Situasi ini menjadi sorotan Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Algrin Gasan, yang mendesak perluasan program air bersih hingga ke pelosok.
“Air bersih itu hak dasar, bukan kemewahan. Warga di desa terpencil pun berhak menikmati layanan ini,” tegas Algrin, Senin (1/4/2025), dalam pernyataannya kepada wartawan.
Sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Kapuas, Algrin mengaku prihatin atas kondisi sejumlah desa di Kecamatan Mantangai dan Basarang yang masih menggantungkan hidup pada air sungai yang belum tentu layak konsumsi.
“Kita tak bisa bicara soal kesehatan, apalagi kesejahteraan, kalau kebutuhan dasar seperti air saja belum terpenuhi,” katanya.
Ia menyatakan komitmennya untuk terus mendorong penganggaran pembangunan infrastruktur air bersih, termasuk melalui sumur bor dan pipanisasi dari sumber-sumber alami yang tersedia di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, ia meminta Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan segera berkoordinasi dalam melakukan pemetaan wilayah rawan krisis air.
“Pendataan harus jelas dan cepat, agar penanganan bisa lebih tepat sasaran. Jangan tunggu masyarakat sakit dulu baru bertindak,” seru politisi Partai Golkar tersebut.
Algrin menegaskan, jika akses air bersih tidak segera ditangani serius, maka dampaknya bisa meluas ke sektor pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi masyarakat pedesaan.
“Kami di dewan siap kawal anggarannya. Pemerintah tinggal serius mengeksekusi,” pungkasnya.
