Silaturahmi Sekda Aceh dan SMSI: Sinergi Kuat Mewujudkan Pembangunan

oleh -3140 Dilihat
Sekda Aceh M Nasir, Karo Arpim dan Humas, Kaban BPKA, Reza Saputra dan Pengurus SMSI Aceh, Kamis (04/09/2025). Foto: ist
banner 468x60

INDOPOLE MEDIA, BANDA ACEH — Silaturahmi yang digelar antara Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, dengan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh pada Kamis, 4 September 2025, menjadi titik awal bagi terjalinnya sinergi strategis antara pemerintah dan media. Pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam ini tak hanya menjadi ajang saling berbagi informasi, namun juga sebagai wadah untuk menyampaikan harapan agar media dapat ikut mempercepat terwujudnya visi dan misi Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Sekda Aceh M. Nasir, Kabiro Arpim dan Humas Akkar Arafat, serta sejumlah pejabat lainnya, pihak SMSI Aceh diwakili oleh Ketua Aldin NL, bersama sejumlah pengurus teras, termasuk Hamdan Budiman, M. Haris SA, dan Sulaiman. Tak hanya itu, Ketua Forum Pemred Aceh, M. Saman, dan Sekretaris Siber Milenial Aceh, Tsara Swisi, juga turut hadir, menambah dimensi penting dalam dialog ini.

banner 700x875

Pertemuan tersebut menghasilkan tiga program prioritas Pemerintah Aceh yang mendapatkan respons positif dari Pemerintah Pusat, yakni: perpanjangan dana Otsus, pembangunan Terowongan Geurute, dan penyelesaian masalah tanah wakaf Blang Padang.

Salah satu isu utama yang disampaikan M. Nasir adalah urgensi perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus). Menurutnya, Otsus bukan sekadar soal aliran dana, tetapi telah terbukti menjadi instrumen penting dalam menurunkan angka kemiskinan Aceh dari 32% pada 2005 menjadi 12% pada Maret 2025. Otsus, menurutnya, tidak hanya mendukung stabilitas finansial, tetapi juga memperkokoh pembangunan sosial dan ekonomi Aceh pasca-konflik.

Pembangunan Terowongan Geurute juga menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut. M. Nasir menilai proyek ini sebagai langkah besar dalam membuka konektivitas antarwilayah Aceh, terutama di daerah Barat, yang selama ini terkendala oleh medan yang sulit. “Proyek ini akan memperlancar mobilitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya. Respon positif dari pemerintah pusat juga menambah keyakinan bahwa proyek ini akan segera terealisasi.

Selain isu Otsus dan Terowongan Geurute, pengembalian tanah wakaf Blang Padang kepada Mesjid Raya Baiturrahman juga menjadi pembahasan hangat. M. Nasir menekankan pentingnya penyelesaian masalah tanah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan identitas agama masyarakat Aceh. “Keberhasilan pengembalian tanah wakaf ini akan memperkuat komitmen kita dalam menjaga warisan keagamaan Aceh,” tambahnya.

Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, menyambut baik inisiatif silaturahmi ini. Ia mengungkapkan bahwa komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah dan media akan menciptakan sinergi positif dalam pembangunan Aceh. “Media bukan hanya penyampai informasi, tetapi mitra strategis yang dapat mengedukasi masyarakat dan mengawal kebijakan pemerintah,” ungkap Aldin.

Ia menambahkan, melalui kolaborasi yang harmonis antara pemerintah dan media, diharapkan tiga prioritas besar ini—perpanjangan Otsus, Terowongan Geurute, dan pengembalian tanah wakaf Blang Padang—bukanlah mimpi belaka, melainkan akan segera terwujud demi kesejahteraan rakyat Aceh.

Secara keseluruhan, pertemuan ini mencerminkan kesadaran pemerintah bahwa keberhasilan pembangunan tidak dapat dicapai tanpa dukungan media. Sebagai penggerak opini publik dan penjaga arah kebijakan, media memiliki peran penting dalam memastikan pembangunan Aceh tetap sesuai dengan harapan masyarakat. (rls)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.